“Terkait mekanisme mulai tahapan pembersihan kemudian memasak, kemudian memasukkan ke boks, pendistribusian, dan akhirnya pencucian, kami harap menjaga kualitas bagaimana makanan tidak ada permasalahan di lapangan,” katanya.
Budiono berharap program bisa berjalan dengan baik, dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Di sini saya ucapkan selamat atas launching-nya SPPG Martoba. Ke depan, sama-sama kita berkolaborasi. Mudah-mudahan ini semua bisa terlaksana sehingga pemberian Makanan Bergizi Gratis kepada seluruh sekolah yang ada di Pematangsiantar ini bisa berjalan,” tukasnya.
Direktur Manajemen Resiko Pemenuhan Gizi Rufriyanto Maulana Yusuf menyampaikan SPPG di Pematangsiantar sudah berdiri.
“Ada beberapa saya dapatkan informasi dari korwilnya. Target pencapaian untuk MBG sesuai jumlah penerima manfaat yang ada di Pematangsiantar. Saat ini di seluruh Indonesia, sudah berdiri 15.260 SPPG. Jadi memang sebuah capaian yang luar biasa bagi Badan Gizi Nasional yang di tahun 2025 ini ditargetkan iberdiri 30.000,” jelasnya.
Ia juga mengatakan pemerintah pusat mendorong agar pendataan terhadap penerima manfaat yang ada di setiap wilayah bisa dioptimalkan.
“Karena target dari program MBG ini adalah untuk mencapai seluruh penerima manfaat, baik peserta didik maupun non peserta didik. Tidak hanya anak sekolah yang terdaftar. Di sinilah tugas kita semua untuk mendata di lingkungan kita, siapa saja anak-anak yang mungkin belum mendapatkan makanan bergizi. Kita dorong, dan kita distribusikan,” pungkasnya.
Tampak hadir, mewakili Dandim 0207/Simalungun Kapten. Zulfan Bahri, Camat Siantar Martoba Rilan Syakban Pohan S.STP., M.Si, Kepala SPPG Martoba Nurul Azmi Handayani, dan mewakili Pimpinan OPD Pemko Pematangsiantar. (ems/ikhsan)






