“Di sinilah pentingnya inklusi keuangan untuk memperoleh akses produk dan layanan jasa keuangan untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan. Akses yang dimaksud seperti perbankan, asuransi, investasi, teknologi finansial, dan sebagainya,” terangnya.
Wesly melanjutkan, untuk mencapai inklusi keuangan, literasi keuangan juga diperlukan untuk memberikan pemahaman masyarakat dalam memilih dan menggunakan produk keuangan yang sesuai kebutuhan.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas dukungan yang telah diberikan, terlebih kepada Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Utara, Bursa Efek Indonesia, pihak perbankan dan non perbankan atas kontribusinya untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan dalam rangka mewujudkan Kota Pematangsiantar yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras,” kata Wesly.
Sebelumnya, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kota Pematangsiantar Sari Dewi Rizkiyani Damanik, S.STP., MSP dalam laporannya menyampaikan, Road to Bulan Inklusi Keuangan adalah hari yang diperingati sebagai hari inklusi, literasi, dan edukasi keuangan yang merupakan salah satu program kerja dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang juga mendukung salah satu indikator akses keuangan daerah yang ada pada RPJMD Kota Pematangsiantar Tahun 2025-2030.
Peserta acara tersebut antara lain, pelaku UMKM ultra mikro, UMKM kecil menengah, Kelompok Wanita Tani se-Kota Pematangsiantar, Gapoktan, lembaga jasa keuangan, Pegadaian, dan sebagainya.
Acara Road to Bulan Inklusi Keuangan Kota Pematangsiantar Tahun 2025 diisi sejumlah narasumber, yakni dari Pegadaian, PT PNM, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, dan PT BRI.
Turut hadir, sejumlah pimpinan OPD, mewakili Direktur Utama PD Pasar Horas Jaya (PHJ), mewakili Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Uli, pelaku usaha Ultra Mikro, dan Mikro Menengah. (red)






