PenaTerkini.co.id, Pematangsiantar – Road to Bulan Inklusi Keuangan Kota Pematangsiantar Tahun 2025 diharapkan bisa memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat khususnya pelaku usaha. Sebab hingga kini masih banyak masyarakat belum memiliki akses jasa keuangan, dan tak sedikit yang belum memiliki rekening tabungan sama sekali.
Demikian disampaikan Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, S.H., M.Kn dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang, S.STP., M.Si di acara Road to Bulan Keuangan Kota Pematangsiantar Tahun 2025, di Gedung Serbaguna Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, Rabu (22/10/2025) siang.
Wesly menerangkan, kegiatan Road to Bulan Inklusi Keuangan bertujuan membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat, meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan, mempublikasikan program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen, mendorong pembukaan rekening serta penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan.
Dengan program kerja yang berkesinambungan, serta melakukan inovasi untuk membuka akses keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat di wilayah Kota Pematangsiantar, Wesly mengharapkan kegiatan tersebut dapat lebih meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat dan pada akhirnya dapat meningkatkan indeks inklusi keuangan di Kota Pematangsiantar yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Pada kesempatan ini, Wesly menyampaikan Pemko Pematangsiantar bersama industri jasa keuangan serta seluruh stakeholders harus memperkuat sinergi, koordinasi, dan kolaborasi dalam meningkatkan akselerasi pertumbuhan indeks inklusi keuangan dalam rangka pencapaian target inklusi keuangan.
Wesly menegaskan keberpihakan kepada usaha kecil dan menengah adalah salah satu wujud kebijakan yang telah ditetapkan. Sehingga pembiayaan UMKM diharapkan dapat menjadi referensi para pelaku usaha dalam menjalankan aktivitasnya.
Masih kata Wesly dalam sambutan tertulisnya, kegiatan tersebut diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat khususnya pelaku usaha di Kota Pematangsiantar tentang keuangan yang inklusif. Menurut Wesly,
hingga kini, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses jasa keuangan, dan sedikit dari mereka yang belum memiliki rekening tabungan sama sekali. Ketika sebagian masyarakat mulai bertransaksi secara cashless, sebagian lainnya justru tidak memiliki akses ke jaringan keuangan sama sekali.






