Lanjut Prof. Sumaryoto, P3K tidak tepat untuk para guru, tugas guru tidak bisa digantikan dengan akal buatan, akal tiruan maupun dengan komputer sekalipun, karena ada bagian-bagian yang tidak bisa digantikan.
“Profesi guru dan dosen harusnya berstatus PNS bukan P3K, sebab tugas guru tidak bisa digantikan dengan akal buatan, akal tiruan maupun dengan komputer sekalipun, karena ada bagian-bagian yang tidak bisa digantikan, menjadi kebutuhan yang tidak bisa digantikan.” ungkapnya.
Ia pun berharap agar pemerintah kembali memikirkan ulang tentang predikat status para guru dan dosen yang saat ini sebagai guru dan dosen P3K.
“Untuk profesi guru dan dosen sudah selayaknya pemerintah memikirkan ulang, agar guru dan dosen P3K menjadi PNS, sebab guru dan dosen sangat dibutuhkan selama pengabdiannya.” cetusnya.
Pria kelahiran Kebumen ini mengakui bahwa telah dirasakan adanya perubahan diera kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap dunia pendidikan dan saat ini sedang dilakukan pembenahan untuk penyempurnaan. Banyak sistem pendidikan yang sebelumnya dianggap tidak sesuai dengan keinginan dunia pendidikan di negeri ini.
“Meski lambat namun pasti kelihatan adanya perubahan lebih baik terhadap dunia pendidikan saat ini. Karena kita menyadari untuk memperbaiki yang rusak tidak lah mudah, hrus penuh kehati-hatian serta kesabaran, namun diringi kepastian.” pungkas Prof Dr. H Sumaryoto
“Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2025 dan HUT PGRI ke-80, Penuh Harapan Dapat Lebih Labik Kedepannya”. (Semi Hehanusa)






