“Awalnya kami mendata lima tower roboh, namun akibat cuaca ekstrem yang terus berlanjut, jumlahnya bertambah menjadi total dua belas tower yang mengalami kerusakan. Kondisi ini membuat kami harus meningkatkan volume material dan percepatan distribusi ke lokasi,” ujar Eddi.
PLN mengapresiasi dukungan dari TNI Angkatan Udara dan terus berkoordinasi untuk mengirim material pendukung yang dibutuhkan dengan lebih cepat.
“Kolaborasi dengan TNI AU melalui pengiriman material menggunakan pesawat Hercules sangat membantu, terutama untuk menjangkau lokasi-lokasi yang tidak dapat ditembus lewat darat. Begitu material tiba, tim langsung bergerak mengirimkannya ke titik-titik prioritas untuk pembangunan tower darurat,” jelasnya.
PLN juga menambah jumlah personel lapangan dari unit tersebar untuk memperkuat pengamanan jaringan, penanganan gangguan, serta percepatan pembangunan struktur sementara. Selain itu, koordinasi intensif dilakukan dengan pemerintah daerah, TNI–Polri, dan BPBD agar seluruh proses pemulihan berjalan aman dan terpadu.
“Kami terus bekerja 24 jam untuk memulihkan sistem dan memastikan layanan kepada masyarakat bisa kembali normal secepat mungkin,” tambahnya.
PLN mengimbau masyarakat di sekitar area terdampak untuk tetap berhati-hati dan menjauhi zona pekerjaan demi keselamatan bersama. Informasi gangguan dapat dilaporkan melalui aplikasi PLN Mobile agar segera ditindaklanjuti petugas. (red)






