Di lokasi yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN, Supriyadi menegaskan bahwa program Gathering New Transformation 2.0 Institut Teknologi PLN (ITPLN) harus memiliki batas waktu yang jelas. Menurutnya, transformasi tidak boleh berlangsung tanpa akhir hingga kehilangan milestone.
“Transformasi yang kita jalani ini sebenarnya sudah masuk tahun ketiga. Walaupun namanya 2.0, menurut teori dari konsultan, transformasi itu ada batas waktunya. Setelah fase ini selesai, sisanya harus menjadi business as usual,” kata Supriyadi.
Ia mencontohkan, di PLN pun istilah transformasi tidak dipakai terus-menerus. “Kalau ingin berlanjut, ganti nama. Jangan sampai terasa seperti setiap hari kita transformasi terus sampai 10 tahun. Nanti seolah-olah tidak ada ujungnya,” katanya.
Supriyadi mengusulkan adanya jeda untuk evaluasi di pertengahan tahun ini. “Kita sudah melewati tujuh bulan, sebaiknya ada satu atau beberapa sesi untuk ‘menepi’ dari rutinitas, mengevaluasi sejauh mana capaian kita. Termasuk sub-goals di tiap lini, apakah sudah mengarah ke ultimate goal yang kita tetapkan di Transformation 2.0,” ujarnya.
Kepala Rektorat ITPLN, Purnomo mengatakan, transformasi adalah proses sulit dan seringkali menyakitkan, namun menjadi satu-satunya pilihan agar kampus ITPLN mampu menarik lebih banyak mahasiswa dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Kalau kita tidak mau berubah, kita akan selamanya menjadi ulat. Perubahan memang tidak mudah, bahkan orang cenderung bertahan di posisi nyaman. Tapi pilihan kita sekarang hanya satu: bertransformasi,” kata Purnomo.
Dalam kesempatan itu, Purnomo mengajak seluruh civitas akademika merefleksikan perjalanan transformasi yang telah berjalan. Evaluasi, menurutnya, harus mencakup capaian, hambatan yang berhasil dipecahkan, serta dampak nyata program terhadap kemajuan kampus. Program New Transformation ITPLN ini bisa diakses melalui www.itpln.ac.id.
“Jangan sampai progres kita hijau semua, 100 persen, tapi tidak ada dampaknya. Jangan sampai program selesai, tapi kita tetap ulat, bukan kupu-kupu. Milestone transformasi kita 2027, ITPLN harus jadi World Class University,” tegasnya. (red)