PenaTerkini.co.id, Jakarta – Mahasiswa Institut Teknologi Perusahaan Listrik Negara (ITPLN) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Dua gagasan futuristik mereka berhasil meraih pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) 2025 yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Dua tim dari ITPLN masing-masing memperoleh insentif dari pemerintah. Proposal mereka terpilih setelah melewati proses seleksi ketat di tingkat nasional.
Gagasan pertama bertajuk Eco-Struvite City: Smart City Zero Waste Berbasis IoT dan Energi Surya untuk Produksi Struvite dari Limbah Domestik, diajukan oleh Mardiah Rangkuti, mahasiswi ITPLN dengan nomor induk 202323020. Inovasi ini memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan panel surya untuk mengolah limbah domestik menjadi struvite, sejenis pupuk berbasis fosfat yang ramah lingkungan.
Sementara itu, proposal kedua yang berjudul OceanVolt: Optimalisasi Sumber Daya Maritim Melalui Pembangkit Listrik Hybrid Untuk Ketahanan Energi di Wilayah Pesisir digagas oleh Muhammad Dzakky Al Fattah Nasution, mahasiswa ITPLN dengan nomor induk 202414137. Gagasan ini menyoroti potensi sumber daya laut untuk menghasilkan listrik melalui teknologi hybrid yang memadukan gelombang laut dan energi surya.
Dukungan pemerintah ini merupakan bentuk apresiasi atas inovasi mahasiswa ITPLN karena berbasis keberlanjutan dan kemandirian energi yang mereka usung.
Manager Bagian Kegiatan Mahasiswa dan Konseling (BKMK) ITPLN, Agus Zaini menegaskan, keberhasilan mahasiswa bimbingannya ini adalah buah dari kolaborasi intensif lintas disiplin.
“Mereka bukan hanya belajar teori, tapi juga mengintegrasikan data lapangan dan teknologi praktis. Ini membuktikan bahwa kampus vokasi seperti ITPLN mampu bersaing di level nasional,” ujar Agus Zaini saat berbincang, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dia menambahkan, tantangan terbesar dalam merancang gagasan futuristik adalah meramu ide inovatif yang tetap realistis dan aplikatif. “PKM-GFT ini menguji seberapa visioner mahasiswa dalam memecahkan persoalan riil dengan pendekatan masa depan,” katanya.