“Tiongkok itu negara yang sangat diatur oleh negara. Tidak bisa murni B2B, tapi harus ada lampu hijau dari pemerintah kita. Karena itu, setelah MoU ini, kami akan bergerak ke sana,” ujarnya.
“Langkah yang akan kami ambil, yaitu sesuatu yang akan membawa dana dari Tiongkok kepada kita, bekerjasama dengan dua institusi di Tiongkok. Yakni Guangxi Code Farmer Information Technology Co., Ltd dan Guangxi University,” ucap Wim Tangkilisan.
Sementara itu, Project Leader PT Indo Digi Konsul, Jay, menjelaskan bahwa Guangxi merupakan salah satu provinsi terdepan di Tiongkok yqng menjadi suatu hub dalam pengembangan AI dan big data. Provinsi itu tengah merancang provincial development plan 2025 di bidang sains, riset, dan teknologi.
“Kami harap kerja sama ini bisa jadi batu loncatan dalam pendanaan riset dan kolaborasi teknologi antara Indonesia dan Tiongkok,” kata Jay.
BACA JUGA :
Selain pengembangan AI dan big data, kolaborasi ini juga akan menyesuaikan dengan core bisnis ITPLN dan PLN di bidang energi baru terbarukan, konservasi energi, serta rekayasa lingkungan.
Terlebih, Guangxi University, yang berdiri sejak 1928, dikenal sebagai salah satu kampus teknologi terkemuka di Tiongkok. Kerja sama ini diharapkan bisa membuka peluang-peluang baru bagi mahasiswa ITPLN dan industri teknologi hijau di Indonesia. (red)