Pena Terkini.co.id, Serdang Bedagai – Realisasi pekerjaan Program Peningkatan Percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahun 2025 di Desa Sukajadi, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) guna mendukung peningkatan produktivitas ketahanan pangan masyarakat tani diduga tidak sesuai spesifikasi hingga terkesan asal-asalan.
Terdapat 3 (tiga) titik lokasi pekerjaan P3-TGAI di Desa Sukajadi yang dikerjakan atasnama P3A Sekar Tani, Subur Tani dan Mekar Tani dengan pagu anggaran sebesar Rp. 195 Juta bersumber dana dari APBN tahun 2025, jangka waktu pekerjaan selama 45 hari.
Dalam liputan penaterkini.co.id, Selasa (02/09/2025) siang di Desa Sukajadi menemui salah seorang pekerja, Anta mengatakan, bahwa pihaknya dipanggil dan kontrak untuk mengerjakan dari pihak Kelompok P3A.
Anta mengaku tidak mengetahui bahwa yang dikerjakan merupakan proyek pemerintah bahwa dirinya tidak mengetahui nama kelompok penerima bantuan, besar anggaran sehingga tidak dapat menunjukkan rancangan anggaran biaya spesifikasi pekerjaan
” Kami berkerja disini karena dipanggil dan di kontrak, kami tidak mengetahui ini adalah proyek dari pemerintah, bahkan nilai anggarannya jua kami tidak tahu,pihak Desa Sukajadi yang lebih tau bang.” ujar Anta.
Selanjutnya dalam penelusuran penaterkini.co.id dilokasi pengerjaan P3-TGAI sebagai penerima P3A Subur Tani, berhasil menemui salah satu pekerja bangunan menjelaskan, bahwa dirinya bersama rekan dipanggil oleh seorang pemborong untuk mengerjakannya, dan tidak mengetahui nama kelompok penerima bantuan swakelola tersebut.
“Saya dan kawan-kawan di panggil disini oleh pemborongnya, kalau untuk nama kelompok dan penerima bantuan saya tidak mengetahui bang. Saya dan teman-teman semua dari luar desa ini bukan penduduk asli sini,” ucap pria yang akrab dipanggil Pakcik.
Di lokasi pengerjaan P3-TGAI yang”seharusnya” dikerjakan oleh P3A Mekar Tani, salah seorang pekerja mengaku diminta mengerjakan proyek swakelola tersebut, dan mengakui bukan warga di daerah itu.
“Kami diperintahkan oleh “Min Panglong” bang, untuk kerja disini, kami semua yang kerja dini bukan warga disini,”ujar Kasmin.
Menjawab pertanyaan wartawan, Kasmin menjelaskan pekerjaan dilakukan tanpa ada pengawasan dari TPM KBM
“Belum ada datang orang TPM KBM sampai sore ini.” jelasnya Kasmin.