PenaTerkini, Medan – Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI saat ini tengah melakukan pekerjaan konstruksi berupa penanggulangan banjir di Kota Medan dinamakan Floodway Sikambing-Belawan, yang berada di Jalan Tanjung Sari Pasar 1(satu) Medan Selayang, Kota Medan. Proyek tersebut kini sedang berjalan di mulai akhir tahun 2023 dan akan berakhir di tahun 2024 mendatang, tepatnya 420 hari kalendar yang pelaksana pekerjaan tersebut oleh PT RPJ.
Dalam pantauan wartawan dilokasi pengerjaan proyek Floodway Sikambing-Belawan pada, Selasa (21/05/2024) sore, tampak satu alat berat dalam keadaan rusak , situasi jalan akses yang merupakan fasilitas umum juga dipenuhi dengan tanah dan lumpur sehingga mengakibatkan pengendara sepeda motor sulit melintas.
Sementara itu, terlihat satu unit truk tangki bahan bakar minyak (BBM) muatan 5000 Liter masuk ke area Workshop proyek dan parkir langsung mengisi baby tank (fiber) tempat penampungan minyak solar yang menjadi kebutuhan atas sejumlah alat-alat berat proyek.
Salah seorang penjaga di gerbang workshop saat di temui wartawan, untuk meminta ijin mengkonfirmasi proyek Floodway Sikambing-Belawan dan satu unit mobil tangki tersebut apakah itu termasuk BBM yang sudah mumpuni ( BBM industri, full atas dokumen) juga memenuhi atas kewajiban perpajaknya, namun sangat disayangkan tidak diperbolehkan alias melarang masuk.
” Jangan bang tidak boleh masuk, tidak diizinkan,” ujar penjaga gerbang kepada wartawan.
Dilain kesempatan sebelumnya, media penaterkini.com telah bertemu dengan PM dari PT RUNGGU Prima Jaya (RPJ) yang menjadi pelaksana atas proyek pembangunan Floodway diruang kerjanya, Medan (20-05-2024) Siang.
Kepada wartawan, PM dari PT Runggu Prima Jaya (RPJ) menjelaskan bahwa, saat ini sedang proses melanjutkan pekerjaan tentang pembebasan atas lahan yang menyangkut tanah warga. Selain itu satu menyinggung soal pengadaan distribusi BBM alat berat, dijelaskan PM RPJ yang enggan disebutkan namanya ini berinisial B mengatakan, bahwa semua yang menjadi kebutuhan BBM itu pemesan nya dari Pusat (berkantor di Jakarta), dalam arti PT Runggu Prima Jaya (RPJ) tidak mengetahui sebab semua di kantor dari kantor pusat.
“Kami ga mengetahui tentang itu bang, semua dari pusat,”ujar PM RPJ sembari menyarankan untuk mengkonfirmasikan hal itu kepada Humas PT RPJ sembari memberikan nomor ponsel Humas PT RPJ.
Tak berselang lama, terlihat nomor ponsel melalui link whatsaap masuk menghubungi wartawan sesuai dari yang berikan oleh PM RPJ adalah nomor ponsel Humas PT RPJ. Namun sangat disayangkan saat diterima ponsel orang yang menghubungi wartawan tidak menjawab dan langsung menutup.
Terkesan ada yang di hindari oleh pihak Humas PT RPJ tentang pengerjaan proyek di Kecamatan Medan Selayang. Sebab wartawan yang saat itu ada dilokasi telah berkordinasi dengan PM RPJ untuk menghubungi si “Humas”.
Terpantau di lokasi pengerjaan proyek Floodway Sikambing-Belawan yang di percayakan kepada PT RPJ sebagai pelaksana pengerjaan ini di duga tidak memberikan rasa nyaman bagi masyarakat khususnya di lokasi yang menjadi akses bagi para pengguna jalan terlihat berlumpur yang membuat jalanan licin sehingga sulit untuk dilalui oleh pengguna jalan.
Untuk sekedar diketahui bahwa Proyek Floodway adalah pekerjaan konstruksi untuk penanggulangan menagatas banjir bertujuan mengalirkan sebagian debit air dari Sungai Sikambing ke Sungai Belawan. Sasaran manfaat dicapai adalah mereduksi debit banjir di Sungai Sikambing mengurangi luas genangan sebesar 30 Ha, adapun anggaran daripada pekerjaan ini melansir LPSE pu.go.id atas pagu 80 Miliar lebih. (tim penaterkini.com)