PenaTerkini co.id, Serdang Bedagai – Masyarakat petani bersama Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A) di Kabupaten Serdang Bedagai mengeluhkan saluran irigasi sekunder dibawah naungan pengerjaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan (BBWS) saat ini dalam kondisi rusak parah. Sehingga menyebabkan aliran air yang menjadi kebutuhan utama masyarakat tani mengaliri pesawahan tidak mengalir secara normal.
Sikap kekecewaan terhadap pihak BBWS Sumatera II Medan dari masyarakat petani yangmana melalui GP3A telah melayangkan permohonan berulang kepada BBWS Sumatera II Medan untuk penanganan kondisi irigasi sekunder yang cukup memprihatinkan.
“Keluhan masyarakat untuk masalah irigasi sekunder ini telah disampaikan berulang kepada pihak BBWS II Medan, sudah kedua kali disampaikan melalui proposal 3 (tiga) desa diantaranya Desa Sukajadi, Lubuk Cemara Kecamatan Perbaungan, dan Desa Besar II Terjun Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.” ungkap Sio salah seorang warga ketika ditemui dilokasi Selasa (02/09/2025) siang.
Sio menuturkan, warga petani berharap di saat musim taman beberapa bulan lagi dapat melakukan tanam padi, maka demikian warga berupaya memperbaiki irigasi sekunder secara swakelola dengan dana yang terbatas.
” Teman-teman petani saat ini dalam sedang mengerjakan lahan irigasi sekunder, agar mendapatkan air disaat musim tanam tiba.” tutur Sio.
Lanjut Sio, irigasi sekunder berdampingan dengan sawah tani masyarakat, permasalahan yang terjadi di irigasi sekunder ini, air yang mengalir tidak secara merata alias normal, bahkan kondisinya sudah rusak akibat tidak adanya pemeliharaan, meski dua kali sudah dimohonkan perhatian dari Kementerian PU melalui BBWS Sumatera II Medan untuk dilakukan penangan.
” Ini sedimen (material) nya perlu pemeliharaan yang total bang, tidak ada perhatian pihak Kementerian PU melalui BBWS Sumatera II Medan di lokasi ini, padahal mereka sering dan tahu ini irigasi sekunder merupakan kebutuhan utama masyarakat disini,”
” Kami tidak lagi mengerti kenapa sulit BBWS Sumatera II Medan, menerima permohonan kami untuk melakukan normalisasi pada jalur irigasi sekunder yang merupatakan kebutuhan utama kami sebagai petani,” ucap Sio
Sambungnya lagi, saat ini warga melakukan perbaikan secara swakelola seadanya dengan menggunakan dana yang terbatas
” Abang lihat sendiri, saat ini warga petani sedang mengerjakan perbaikan irigasi sekunder dengan swakelola dengan dana pribadi yang dikumpul dari petani, namun pekerjaannya juga tidak begitu banyak, akibat keterbatasan anggaran kami yang ada hanya terkumpul sebesar Rp.7 juta.” cetusnya,
“Petani disini pernah memakai pompa karena permasalahan tersebut tidak sampainya air ke lahan sawah masyarakat, dengan keterbatasan anggaran, hari ini merupakan hari terakhir di kerjakannya perbaikan irigasi sekunder.”ucapnya